Bukan Sekadar Angka: Pengangguran, Kualitas SDM, dan Masa Depan Indonesia
KOPMAUPNVY - Pengangguran merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang memiliki jumlah pengangguran cukup tinggi. Setelah pandemi COVID-19, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat secara signifikan, sehingga memicu kenaikan jumlah pengangguran di berbagai sektor.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional pada Februari 2025 meningkat 3,67 juta orang menjadi 153,05 juta orang. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 4,76%. Angka ini menunjukkan adanya perubahan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia meskipun tantangan tetap ada.
Penting untuk memahami penyebab serta solusi yang dapat dilakukan untuk menekan angka pengangguran. Salah satu penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Selain itu, masih banyak tenaga kerja yang belum memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri. Banyak lulusan SMA/SMK hingga sarjana yang belum siap memasuki dunia kerja karena kurangnya kompetensi dan pengalaman.
Tingginya angka pengangguran menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti meningkatnya kriminalitas, kesenjangan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat. Secara psikologis, pengangguran juga dapat menyebabkan stres, tekanan mental, hingga tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam skala yang lebih luas, tingginya pengangguran dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA : Tingkatkan Literasi Finansial Anggota, Koperasi Mahasiswa UPNVY Adakan Company Visit ke Bursa Efek Indonesia
Sebagai solusi, pemerintah dapat menyelenggarakan program peningkatan keterampilan kerja melalui pelatihan dan workshop berbasis minat dan bakat. Program ini dapat mencakup peningkatan keterampilan teknis, komunikasi, dan kewirausahaan sehingga peserta tidak hanya siap bekerja, namun juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, tingkat pengangguran dapat ditekan secara berkelanjutan.
Pengangguran bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan kompetitif. Indonesia tidak hanya membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi juga sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi.
Oleh : Hani Aulia
Editor : Admin
Sustainable Development Goals
